Lembaran

Senin, 19 Mei 2014

Bertemu Surga hati

Laut begitu biru dan dalam
Sampai sampai hitam tanpa cahaya
Laut begitu tenang dengan irama
Iramanya ketika menyapu bibir-bibir pantai

Kemudian camar datang dan berkata
Tiada yang lebih biru dari laut, kecuali
Hati seorang wanita yang bersedih
Siapapun takkan mampu menyelam dalam

Hanya tenang pada permukaannya
Tetapi sebenarnya,
Gema gelombang lautan terus bergelegar
Wanita yang mencoba tegar

Wanita tak pernah berpikir
Yang mereka tahu hanya,
Bagaimana merasakan indah yang selalu indah
Bagaimana merasakan laut yang selalu biru

Ranting pohon mangroove
Jatuh tersapu ombak dan terbawa
Dihantar oleh gelombang kedalam lautan
Semakin dalam dan dalam
Sampai pada suatu tempat ia melihat
Ada warna warni terumbu karang
Ada cahaya matahari yang menembus kerapatan air
Ada ikan-ikan saling bersahut indah
Ada bongkahan kapal usang dan berkarat
Inikah surga lautan? Biru yang semakin biru

Cukuplah beri sedikit
Tetapi, sedikit yang langsung pada hati
Hati wanita yang lembut

http://kongthe.com


Menjaga Mu

Ada goresan dipantai
Tetapi seketika saja hilang
Bersama sapuan laut dengan hati besar
Tak pernah berkata sedikitpun

Adakah pantai tahu ?
Sebenarnya ia selalu di do'akan
Do'a seseorang di atas bukit sana
Do'a yang membuat pasir tetap putih

Pada sendiri lelaki itu berbicara pada angin
Dengan bertopang dagu ia katakan pada airmata
Aku belum bisa mengajaknya ke pantai yang lain
Mungkin ada pantai lain yang lebih putih
Dan laut yang lebih biru

Ia pun turun dari batu dan melangkah
Sepanjang pantai sepanjang kenangan
Menoleh kebelakang dan semua hilang
Jejak-jejak itu yang tak terasa

Lelaki itu akhirnya mengerti bagaimana
Menjaga seseorang yang ada dalam do'anya
Bukan seberapa jauh melangkah
Bukan seberapa banyak kenangan
Tetapi bagaimana engkau akan menjaga dirinya
Hati dan raganya
http://travelerguidance.com


Ajak Dia

Banyak camar disana
Di pantai tempat pasir putih berselimut biru
Laut selalu menyapu padanya
Hingga Ia bersih meski dalam

Siang hari saat itu
Aku di atas pada batu hitam besar yang bisu
Melihat engkau tertawa tersenyum riang
Ucapku pujian padaMu yang telah mencipta

Nyiur melambai seperti senang diterpa angin
Seekor camar mendekat padaku
Putih lembut indah, sepertinya dia berkata
Lihatlah hingga ujung laut disana
Terlalu egois sendiri menikmati
Ajak dia yang dibawah sana bersamamu
Nikmatilah bersamanya

Pada November di hari ke sembilan tahun lalu
Aku berkata seperti harimau yang mengaum
Di bagian terdalam hati seorang manusia
Aku akan ajak dia, kemanapun

Kadang aku bertanya,
Apakah pasir akan selalu putih dan laut selalu biru?
Apakah semua perjalanan ini membuatnya bahagia?
Sampai kapankah laut tetap biru dan pantai terus putih?

http://digaleri.com

Sabtu, 17 Mei 2014

Pada Lembah Mandalawangi

Dari lembah mandalawangi
Salam dari alam yang memanggilmu gundah
Cerita di atas awan tanpa kusadari
Ada ketenangan

Ketika edelweis menginggalkan tangkainya
Saat Sang Tuan Fajar menampak silau
Aku yang berdiri tegap di ujung punggung bumi
Hanya bisa terdiam, tak kuasa berkata

Seketika saja hangat sekali di muka
Hangatnya seorang kekasih yang misteri
Kagumku tak henti-hentinya menagih
Sungguh ini adalah Alam

Bias merona cahaya
Pada setetes embun di ujung daun
Menunggu jatuh pada bumi terbenam
Meresap dalam menumbuh hijau

Meranggasnya pohon pinus
Syahdunya di lembah ini
Di lembah seorang pendaki besar
Di tinggal waktu di puncak

Cukuplah lihat jangan kau sentuh
Biarkan mereka di sana dan tetap di sana
Mereka adalah Alam
Mereka adalah Kehidupan
http://umumagazine.com

Kamis, 15 Mei 2014

Pada Entah Siapa

Menahan rindu pada entah siapa
Tak terlihat tak tersentuh
Dia menyimpannya hingga waktu
Hingga aku siap untuknya

http://dwijcc.blogspot.com
Selalu basah KalamNya pada bibir
Mendekatkan dia yang pantas aku
Selalu yang baik untuk yang baik
Selalu yang buruk untuk yang buruk

Sudah menjadi hakNya untuk memasangkan
Sudah menjadi kewajibanku berikhtiar
Selalu berubah-ubah bahkan ditiap detiknya
Dia yang telah disiapkanNya

Telah tertera namanya pada Lauh Mahfuz
Bergugur jatuh daunnya satu demi satu
Jatuh perlahan, tanpa suara dan usang
Kelak hanya ada satu daun yang sebenarnya

Selalu berucap baik agar dia pun baik
Selalu berlaku baik agar dia pun baik
Selalu berpikir baik agar dia pun baik
Takkan pernah tertukar Dia
Memasangkan rusuk pada tempatnya

Song from a Secret Garden