Lembaran

Rabu, 16 Juli 2014

Surat Dariku (Surat Bag. 1)

Assalamu'alaikum

Salam kasih

Bagaimana kabarmu disana? Semoga kau baik-baik saja disana ya. Semoga Allah SWT. selalu memberikan rahmatNya padamu dan juga padaku. Bagaimana harimu disana? Di pulau kecil di ujung Nusantara. Subi. Oh iya, jangan lupa untuk selalu menulis di setiap jejak rekam langkahmu pada setiap harinya. Bagaimana lautnya? Bagaimana kehidupan disana? Semoga menyenangkan ya. Jangan lupa untuk tetap jaga kesehatanmu. Aku selalu berdo'a untukmu. Selalu ku seratakan ummul qur'an untukmu. Semoga mahabbah ini akan terus bisa kujaga hingga kau kembali. Dan sampai saatnya kan tiba, untuk kesiapan kita.

Ada sebuah puisi untukmu dariku, simaklah.

Demi air mata yang jatuh pada malam malam syahdu
Demi kata yang takkan lekang oleh waktu
Demi doa-doa dari sanubari seorang muda
Demi sebuah cinta suci

Cukuplah aku mencintaimu dalam do'aku
Dalam setiap tangan tangan yang menengadah
Dalam simpuhku padaNya
Dalam sujud, cinta, ku berharap ridhoNya

Semoga kau menemukan shiratNya
Yang lurus pada cahaya di atas cahaya
Yang menuntunmu terus menjadi bidadari surga
Semoga nama kita Ia pasangkan dalam lauh mahfuzNya

Demikian, terima kasih engkau berkenan mau membaca suratku.
Maaf bila tanganku tak mampu menulis lebih banyak lagi.

Salam Rindu

Wassalamu'alaikum
http://fc08.deviantart.net

Aku Menunggumu

Di sebelah bulan aku berbisik padanya
Hai, tolong beri dia cahaya, jangan sampai gelap
Biarkan refleksi cahaya yang kembali dari yang yang gaduh
Gelombang laut takkan pernah bicara
Bagaimana ia disana

Pada kata kata lembut ku sampaikan rasa
Rindu seperti air mata yang jatuh tak meminta
Semoga engkau baik disana
Semoga engkau belajar disana
Di pulau terluar
Subi

Tak hentinya bibir ini berucap
Ada sebuah surah yang selalu ku kirim
Semoga Ummul Qur'an ini membawa berkah
Pada usahamu, pada semangatmu, pada harapanmu
Sampai pada batas akhir

Pagi selalu menunggu fajar
Malam selalu menunggu bulan
Dingin selalu menunggu air yang membeku
Panas selalu menunggu api yang membara
Aku selalu menunggumu

http://don.komarechka.com

Setia pada Musim Gugur

Aku ingat ketika kau datang untuk pertama kalinya
Di bawah pohon ini, bersama gugurnya daun-daun
Angin yang menyapu, kau berjalan bersamanya
Begitu saja kau duduk dan tersenyum

Siapa dia? Aku melihat bahagia dimatanya
Waktu mengapa terhenti sesaat kurasa
Sepertinya daun daun tak lagi gugur
Hamparan yang penuh oranye syahdu

Ada rasa dalam, pertemuan sekali itu
Ku gambarkan rupanya pada puing daun gugur
Namun indahnya tak sanggup ku gores
Sederet kata tak mampu terucap

Hanya sesaat saja itu terjadi dan pergi
Bersama angin dan daun mapple yang gugur kembali
Langkah kaki kecilnya, suara itu perlahan menghilang
Hingga sepi

Sudah lama sekali itu
Dan sekarang hanya kenangan
Aku dan dia yang sudah bersama
Dan dia yang sudah pergi
http://st.gdefon.com

Song from a Secret Garden