Lembaran

Senin, 09 November 2015

Kemana

Memilih pergi dan menyerah
Atau tetap disana dan menunggu
Memilih dia yang pasti
Atau dia yang tak pasti

Hidup memaksa untuk memilih
Sebuah jalan nan panjang
Cabang-cabang yang tak hingga
Sekarang mungkin baik tapi esok?

Belajar pada yang tak pasti
Menggenapkan diri pada tekad
Belajar pada yang pasti
Menggenapkan pada janji

Aku lemah
Banyak memilih tanpa pasti
Aku lupa
Bahwa pilihan adalah janji

Meminang masa depan
Namun tak bersua untuknya
Melambai masa lalu
Namun lupa untuk melangkah

Selasa, 03 November 2015

Menerima Bahagia

Setapak demi setapak
Sedepa demi sedepa
Kaki kaki kecil lincah
Menari di bawah hujan

Tak peduli pada kuyupnya baju
Basahnya rambut
Seakan mereka lupa untuk sedih
Tersenyum, tertawa bersama hujan

Payung peneduh
Demi receh penebus lapar
Demi mereka yang menunggu
Untuk nasi hangat dirumah

Ada dua kaki kecil lagi
Memang mereka tiga bersuadara
Terlahir kedunia
Tanpa kenal siapa ayah siapa ibu

Ada setitik cahaya dari kejauhan
Perlahan membesar benderang
Dengan dua kantung plastik di gantung
Kembali cinta kaka pada adiknya

Bukan mempertanyakan mengapa aku disini?
Bukan menjawab aku tak berharap dilahirkan
Tapi katakanlah, aku menerima hidupku
Aku menerima kebahagiaan yang ada dalam diriku

Senin, 02 November 2015

Berpisah Untuk Kembali

Kita tahu ada matahari terbit dan tenggelam
Dimana di tiap awal perjalanan selalu ada akhirnya
Bibit tumbuh, mendewasa, tua, kering dan mati
Akan selalu ada perpisahan untuk sebuah pertemuan

Di akhir sebuah perjalan ada awal pertemuan
Adalah anomali pada kehidupanku
Tak bisa memberi lebih maaf sekali
Cukup tak sampai menuai bibit rindu

Terlalu lelah aku
Bagaimana memilih dia?
Sedang Dia terlupa !
Akan berurai airmata selalu
Manusia bersandar manusia

Bagaimana ku yakin dia adalah takdirku?
Sehinggalah ku rela ber'azam hanya dia pilihanku?
Bagaimanalah cinta semurah ucapan saja?
Sedang ia menungguku dalam rahim sembilan bulan?

Gejolak hati antara hitam dan putih
Pergi, pergi, pergi
Bertahanlah, bertahanlah, bertahanlah
Ku tersesat dalam perjalanan batin

Sampai pada akhirnya,

Ku harap cinta melupakanku
Pergi jauh menjauh dan hilang

Hingga sampai pada serberkah cahaya
adalah cinta sesungguhnya yang terlupa

Semakin menerangi qalbu
Terus bercahaya dan hangat
Ini adalah sandaran sebenarnya
Sandaran pada Pencipta
Dan aku kembali


Song from a Secret Garden