Serenada ku bersenandung
Berputar rasanya aku
Terbang dan melayang jauh
Merdu dalam dengar ku
Indahnya kicauan dengan
Alam ber
nostalgia lembut
Inikah bahagia ?
Ya semoga saja.
Meraih matahari tangan ku
Disana pasti penuh asa
Terus terang dengan hangat
Senyum melekuk tanpa beban
" Ketika berbicara tentang cinta, sebaris kalimat memang tidak cukup untuk menggambarkan semuanya. Merangkai kata demi kata, kalimat demi kalimat hingga menjadi sebuah puisi yang indah, mulai dari sana cerita itu dimulai. "
Minggu, 18 November 2012
Senin, 24 September 2012
'Bout you
Sekian tahun mencari ku
Hingga detik tak berdetak
Risau selalu berkelut aku
Dalam benak dimana engkau
Matahari saja tidak bergeming
Takkan pernah menyapa malam
Ya memang seperti itu aku
Dalam khayalan tentang engkau
Gerak pena mengalir selaras
Ikut hati menuntun ku
Takkan tertutur di dalam engkau
Ya engkau dengan pesona mu
Laksana tetes air kehidupan
Begitu juga engkau dengan cintamu
Abadi di atas langit langit hatiku
Dan terus ada hingga detak tak berdetak
Hingga detik tak berdetak
Risau selalu berkelut aku
Dalam benak dimana engkau
Matahari saja tidak bergeming
Takkan pernah menyapa malam
Ya memang seperti itu aku
Dalam khayalan tentang engkau
Gerak pena mengalir selaras
Ikut hati menuntun ku
Takkan tertutur di dalam engkau
Ya engkau dengan pesona mu
Laksana tetes air kehidupan
Begitu juga engkau dengan cintamu
Abadi di atas langit langit hatiku
Dan terus ada hingga detak tak berdetak
Rabu, 19 September 2012
Demi
Demi malam menemani tenangnya
Yang kurasakan padamu itu
Demi siang merangkul hangatnya
Yang kubenamkan hati dalam
Layaknya deru angin berjalan
Sayup terdengar bisikmu
Tak terungkap dimana itu
Terus saja mendera ku
Demi waktu yang tak pernah terdiam
Semua berputar pada porosnya selalu
Demi kata sang retorika mengalun
Suara yang takkan pernah terlupa
Walau hanya sepenggal kisah
Jadilah demikian untuk dikenang
Bersimpuh menengadah aku
Dan pada akhirnya
Demi aku dan kau.
Yang kurasakan padamu itu
Demi siang merangkul hangatnya
Yang kubenamkan hati dalam
Layaknya deru angin berjalan
Sayup terdengar bisikmu
Tak terungkap dimana itu
Terus saja mendera ku
Demi waktu yang tak pernah terdiam
Semua berputar pada porosnya selalu
Demi kata sang retorika mengalun
Suara yang takkan pernah terlupa
Walau hanya sepenggal kisah
Jadilah demikian untuk dikenang
Bersimpuh menengadah aku
Dan pada akhirnya
Demi aku dan kau.
Selasa, 18 September 2012
Akankah kembali ?
Rapuh dan gugur menerpa
Lemah dan begitu aku
Oranye menyalak seluruh mata
Rindu menyeringai kuat
Kepalan tangan ini
Semua memori mu
Romantika akan kita
Yakinkan hati ku
Melayang terasa ku
Terus selami pikiran
Ungkapkan semua sisi rasa
Tak aneh rintih air mata
Diam dan mematung aku
Apakah akan kembali ?
Mungkin,
Ya, akan terus begini hingga akhir waktu ku
Lemah dan begitu aku
Oranye menyalak seluruh mata
Rindu menyeringai kuat
Kepalan tangan ini
Semua memori mu
Romantika akan kita
Yakinkan hati ku
Melayang terasa ku
Terus selami pikiran
Ungkapkan semua sisi rasa
Tak aneh rintih air mata
Diam dan mematung aku
Apakah akan kembali ?
Mungkin,
Ya, akan terus begini hingga akhir waktu ku
Rabu, 15 Februari 2012
Maaf
Tanpa cinta ku menyendiri
Tak menyapa tak memanggil
Air mata bagai hujan mendera
menyerebak kegalauan terus menghimpit
Berdawainya sang biola menyayat hati
Remuk tulangku mendidih dalam bara
Semua janji mengekalkan ku
Teringat akan kau yang menanti
Maaf ku pinta darimu
Layaknya mawar merah
Selalu tersakiti dalam kebahagiaan
Menjaga kata untuk satu hati
Tak menyapa tak memanggil
Air mata bagai hujan mendera
menyerebak kegalauan terus menghimpit
Berdawainya sang biola menyayat hati
Remuk tulangku mendidih dalam bara
Semua janji mengekalkan ku
Teringat akan kau yang menanti
Maaf ku pinta darimu
Layaknya mawar merah
Selalu tersakiti dalam kebahagiaan
Menjaga kata untuk satu hati
Langganan:
Postingan (Atom)