Lembaran

Jumat, 29 Maret 2013

Sebaris Tanya

Analogi cinta bisa menjelaskan kamu yang ada di bilik hati
Debur ombak memanggil aku mendekat menyeru perlahan dengan lembut
Angkasa membiru hati yang begitu tenang dan damai dalam sorot matamu
Kalimat cinta bukanlah hal yang mudah, seperti menarik duri dalam luka
Awan bergerak menyusur membujur mencari dimana kamu untukku
Hikmah dari sebuah kegelisahan, kegelisahan tentang kamu yang ada dalam pikiranku. . .


A light shine without glare, and in the end, i can't find the answer
Kiss from my deep heart, hopefully can makes you understand what i feel
Unconsciousness have a pleasure to say the love . . .


Do'a di ujung air mata keheningan malam adalah yang terbaik
Ini mungkin tak seberapa, tulus berusaha aku layaknya mawar yang merekah seakan merona. . .


Hatimu, hatiku . . . Entah bagaimana memadunya, di ujung dunia mungkin ada jawabannya
Antara penantian dan harapanku tentang mu, seperti ufuk timur dan ufuk barat yang mustahil
Tak kuasa bila engkau menitih, tersedu, lemah dan sayu, aku ada bersamamu, di samping mu
Ikhlas jalani perasaan yang selalu menarik dan mengulur aku
Memori ketika matamu tepat menyentuh aku, dan sebuah perjalanan dalam rindu
Untuk semua perasaan yang terabaikan, aku harap masih ada bilik kosong di hati mu . . .

Fajar merekah di ufuk timur . . . memainkan nada dalam syair untuk harapan cinta
Reinkarnasi setitik noda yang telah mati menjadi semangat baru dalam kamu
Andaikan bulan bisa menyentuh peraduannya, mungkin dia sangat bahagia
Untukmu yang terkasih yang takkan terganti lagi
Luhur harapanku semoga saja ucapan ikatan sakral bisa memadu
Emosi jiwa terus bergejolak mencoba meneriaki aku yang lemah menunggu
Irama memelan dengan tenang bercerita aku cinta padamu
Namamu sudah terukir, dalam memori, dalam semangat, dalam harapan dan hatiku

?

Tidak ada komentar:

Song from a Secret Garden